KELUARGA KRISTEN YANG KOKOH DAN BERTAHAN DALAM GONCANGAN
Senin, 1 Oktober 2012
Keunikan Keluarga Kristen: Ada
Keteraturan dan Keseimbangan
EF 5:22-33
Pernikahan
bukanlah proyek yang harus
diselesaikan ataupun bangunan yang
harus dirampungkan. Pernikahan adalah sebuah HUBUNGAN. Karena ia adalah ’hubungan’, bukan berarti kita tidak
berusaha menjaganya, justru hubungan ini perlu terus diusahakan agar tetap baik
dan manis seperti pada saat pengucapan janji nikah. Dalam hubungan ini Allah
menghendaki keteraturan (1 Kor 14:33) dan keseimbangan (Kej 2:20-25), dimana
suami sebagai kepala dan istri sebagai penolong. Sebagai kepala, bukan karena suami
itu lebih kuat atau lebih berkuasa, tapi lebih kepada bahwa suami harus patuh
pada panggilannya sebagai kepala dan berfungsi sebagai mana mestinya, seperti
Kristus patuh pada panggilanNya demi kepentingan ’jemaat-jemaat’ (Ia rela
mengorbankan diriNya dan mati disalibkan demi kita semua).
Dan akhirnya, kepatuhan
suami kepada Allah dengan sendirinya akan memunculkan kepatuhan keluarga
kepadanya, termasuk istrinya. Dan bagi istri, istri juga harus patuh (tunduk)
pada suami seperti pada Kristus dalam segala sesuatu, serta berperan sebagai penolong
yang sepadan yang menolong suami menjalani panggilannya sebagai kepala.
Dibutuhkan suatu proses
dan kesediaan memberikan waktu dalam melaksanakan panggilan Allah sebagai
kepala dan sebagai penolong. Proses dimana suami dan istri semakin menyerupai
Kristus dan saling melayani satu dengan yang lainnya. Seperti misalnya suami
harus segera membuat keputusan tentang sesuatu hal. Istri dapat mengingatkan
suami menyadari bahwa keputusannya sedang dibutuhkan. Bahkan istri (dan
anak-anak juga dapat) memberi pandangan-pandangan yang memperkaya suami dalam
mengambil keputusan. Disinilah perbedaan itu di buat. Keluarga Kristen tidak
berjalan sendiri-sendiri tapi sebagai individu-individu yang berjalan
bersama-sama.
Suami sebagai
kepala yang mengasihi dan istri sebagai penolong yang tunduk ini, kadang memang
sulit dilakukan karena pada dasarnya wanita sering lebih didorong oleh emosinya
dan pria lebih mengutamakan rasionya. Sehingga dalam menghadapi sesuatu, sering
muncul perbedaan pandangan dan keinginan yang bisa berujung pada pertengkaran. Dimana
pihak yang satu ingin yang lainnya menjadi pribadi seperti yang diinginkannya. Namun
disinilah dibutuhkan kerelaan kita untuk mentaati perintah Allah. Kita perlu
memahami jalan pikiran masing-masing dan rela saling mendengarkan untuk mencari
solusi yang terbaik dan menghormati batasan-batasan (peraturan-peraturan) yang
diberikan antara suami dan istri dan antara orang tua dan anak-anak.
Perintah Allah terkadang
memang tidak dapat begitu saja diterima dengan akal. PerintahNya seringkali
hanya perlu kita terima dengan iman. Karena Allah mengatakan bahwa jika ada
yang kekurangan hikmat dalam melakukan kehendakNya, hendaklah ia meminta
kepadaNya supaya Ia memberikannya kepada kita pada waktunya (Yak 1:5).
Doa: -Bersyukur untuk
hubungan-hubungan yang kita miliki di dalam keluarga
-Supaya hubugan suami istri semakin baik lagi.
Aneh, tetapi memang Allah lebih tertarik dengan
proses ini (yaitu realita pergumulan dan pertumbuhan iman anak-anakNya)
daripada ”apa yang akan dicapai melalui pernikahan.” -Yakub
B. Susabda
The Best Iron Spruce Grooming Spades - Titanium
BalasHapusThe best Iron Spruce Grooming ford escape titanium for sale Spades. The best iron spruce grooming spades. titanium 6al4v The best iron spruce grooming titanium for sale spades. The best iron spruce grooming spades. The 2018 ford ecosport titanium best iron titanium 4000